Support-resistant adalah hal yang paling mendasar, basic utama yang harus diketahui ketika menggunakan analisa secara teknikal.
Support-resistant muncul karena sikap para trader yang berubah dalam menanggapi kondisi market yang sedang terjadi. Market selalu memiliki area dimana arah market akan berubah. area tempat perubahan tersebut yang dinamakan support-resistant.
- Support adalah tempat dimana harga telihat tertahan untuk terus turun dan kemudian akhirnya berbalik naik.
- Sedangkan resistant adalah kebalikan dari support, yaitu tempat dimana harga terlihat tertahan untuk terus naik dan kemudian akhirnya berbalik turun.
Ada beragam teknik yang digunakan trader untuk melihat bentuk support-resistant. Diantaranya :
- Atau bahkan berbentuk garis lengkung
Dari ketiga jenis support-resistant tersebut, penggunaannya tergantung kepada masing-masing trader. Tergantung enaknya yang mana, ya silahkan dipakai.
Apa keuntungan mengetahui area support -resistance?
Saya selalu menggambar garis support dan resistance ini untuk menentukan arah atau trend pergerakan market. Dengan asumsi
- 1) Jika harga menembus resistance, maka bullish.
- 2) Jika harga menembus support, maka bearish.
- 3) Jika harga memantul dari resistance, maka harga akan cenderung turun sampai area yang dianggap sebagai support
- 4) Jika harga memantul dari support, maka harga akan cenderung naik sampai area yang dianggap sebagai resistance
Cara entry menggunakan support-resistant yaitu:
- 1) BUY ketika market sudah menembus atau valid breakout terhadap resistance
- 2) SELL ketika market sudah menembus atau valid breakout terhadap support
- 3) BUY ketika market gagal menembus support dan menunjukkan sinyal untuk berganti arah menjadi bullish
- 4) SELL ketika market gagal menembus resistance dan menunjukkan sinyal untuk berganti arah menjadi bearish
Valid tidaknya suatu support-resistant memantul atau tertembus adalah berdasarkan close suatu candle. Karena bisa jadi market seakan-akan memantul atau tembus suatu area support-resistant tapi kemudian berbalik arah, dan hanya membentuk wick/ekor/kaki di area support-resistant tersebut (tidak valid)
Tambahan dari saya. Untuk menggambar garis support-resistan, anda tidak perlu bingung-bingung harus meletakkan garisnya dimana, tidak perlu bingung untuk meletakkan garisnya persis di High atau Low dari candle, dan lain-lain. Yang perlu anda lakukan hanyalah “
Just Draw It”, letakkan saja garisnya dimana pemantulan chart terjadi. Karena menurut saya, support dan resistance lebih mengarah pada “Zona” atau area, bukan level atau titik tertentu yang harus pas. Jadi saya rasa penggunaan “area support atau area resistance” dirasa lebih pantas
Berikut adalah
analogi bagaimana support resistant bekerja
Dan hal penting lainnya untuk dipahami ketika melihat support-resistant adalah pemilihan timeframe (TF). Semakin besar timeframe yang digunakan maka akan semakin solid support atau resistant tersebut. Dan semakin kecil timeframe, maka akan semakin banyak terbentuk support-resistant. Tapi tentunya support resistant tersebut rapuh, alias mudah di tembus oleh pergerakan harga. Bisa jadi di timeframe kecil sudah terbentuk support-resistant tapi sebenarnya di timeframe yang lebih besar justru belum sampai pada support-resistant yang sebenarnya.
Berikut contohnya, perhatikan garis horizontal biru dan merah:
Demi mendapatkan timeframe ideal untuk diamati, hanya pengalaman yang bisa menjawabnya. Tapi bagi saya pribadi, akan mulai mengamati support-resistant dari timeframe daily, kemudian untuk tempat entry saya akan coba di H4, H1, atau m15.
Selain masalah pengalaman, pengamatan timeframe support-resistant bergantung juga kepada tipe tradernya. Seorang tipe scalping trader pasti akan mengamati timeframe yang berbeda dengan tipe swing atau long term trader.
Tapi bagi seorang yang baru mengenal forex, saran saya mulailah belajar mengamati dari timeframe H4. Mengapa? Karena pergantian candle H4 tidak terlalu cepat (setiap 4 jam baru muncul candle baru). Sehingga lebih mudah untuk bisa memahami bagaimana support-resistant bekerja.
Karena jika baru saja belajar trading, tapi sudah banyak mengamati beragam timeframe, maka keputusan yang di ambil akan terasa tidak pasti, rancu, dan memiliki bias yang tidak jelas.
Kesimpulannya, untuk mulai belajar mengenal support-resistant, tetapkanlah terlebih dahulu acuan utama timeframe yang akan digunakan. Kenali sifat suatu pair di timeframe bersangkutan. Baru kemudian belajar mengamati multi timeframe
(Dirangkum dari beragam sumber)